Jadi sebenarnya dulu telinga saya punya 4 tindikan, masing2 ada 2 di setiap telinga. Ga macem2 qo, semuanya di lobe dan upper lobe. Dulu saya ditindik waktu kelas 1 SMA, kira2 12 tahunan yang lalu. Hihihihi... Maklum abege.......
Menjelang bekerja setelah lulus kuliah, ceritanya saya masih lugu gitu. Saya pikir kalau kerja tidak boleh punya lubang tindikan lebih dari 1. Jadi dengan polosnya, saya lepas deh anting2 di upper lobe sehingga cuma menyisakan tindikan di tempat yang "normal".
Ketika sekarang saya iseng2 nusukin anting2 saya ke tindikan di upper lobe, dari depan masuk (horeee) eh belakangnya nyangkut alias mentok donk! Ternyata lubang tindikan saya waktu abege itu sudah mampet. Ya iyalah, lubangnya kan dibiarkan begitu saja selama 5 tahun...
Nah berkat keisengan saya itu jadilah keisengan saya bertambah lagi, yaitu bikin tindikan lagi.. Hehehe
Browsing sana browsing sini, akhirnya saya tertarik untuk membuat lubang tindikan dengan jarum alias piercing. Kenapa dengan jarum? Kenapa ga dengan alat tembakan aja yang cepat dan hampir tanpa rasa sakit? Ini penjelasan singkatnya yah, hasil dari saya cari info kesana sini.
Membuat lubang tindikan itu ada 2 metode, yaitu dengan jarum berongga dan menggunakan piercing gun. Setiap metode itu tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan masing2.
Kalau mau membuat lubang tindikan dengan cepat, saking cepatnya sampai ga sakit? Bisa pakai piercing gun. Tapi, piercing gun ini membuat kulit kamu lebih trauma karena piercing gun menggunakan anting dengan ujung tumpul yang ditembakan dengan sangat cepat ke kulit (misalkan lobe telinga kamu), dan saking cepatnya sampai merobek kulit dan terbentuklah lubang tindikan tersebut. Sayangnya piercing gun seringkali tidak dibersihkan dengan benar, karena mungkin penggunanya berpikir kalau piercing gunnya tidak bersentuhan langsung dengan kulit. Padahal sebenarnya piercing gun harus tetap dibersihkan dengan benar loh untuk meminimalisir adanya bakteri yang menyebabkan infeksi. Masalah lainnya adalah piercing gun ini sulit untuk disteril (misalkan menggunakan autoclave) karena bisa rusak kalau terkena panas berlebih. Selain itu piercing gun didesain untuk tenpat yang “normal” seperti lobe dan upper lobe, karena kalau digunakan ke lokasi lain (misalnya cartilage/tulang rawan bagian atas telinga dan hidung) beresiko bisa merusak jaringan di sekitarnya. Biasanya anting bawaan harus dilepas setelah 3 hari, kemudian diganti dengan anting baru berbahan emas/perak, dan saat melepasnya itu harus sangat cepat kalau tidak lubangnya bisa tertutup lagi.
Kira2 begini penampakan piercing gun :
Sumber : www.google.com
Metode tindik lain adalah menggunakan jarum. Jarum yang direkomendasikan adalh jarum berongga atau abocath (jarum infus). Jarum ini memiliki ujung yang sangat tajam, sehingga bisa membuka kulit tanpa memberikan trauma berlebih kepada kulit. Biasanya piercer profesional akan merekomendasikan abocath ini, karena lebih higienis dan sekali pakai. Tindik menggunakan abocath juga dapat meminimalisir terbentuknya keloid dan penyembuhannya lebih cepat. Selain itu lubang hasil tindikan akan lebih lurus dibandingkan menggunakan piercing gun.
Dulu waktu SMA saya ditindik menggunakan piercing gun, murah banget dulu cuma 30ribu untuk 2 lubang termasuk antingnya. Ga sakit juga, cuma kaget waktu ditembak dan panas nyut2an dikit. Tapi besoknya nyut2annya ga hilang, malah lubang tindikannya bengkak banget dan berair. Setelah 3 hari saya harus ganti anting, dan itu sakiiiitttt banget. Sejujurnya itu membuat saya trauma, sampai saya pernah berpikir beberapa kali untuk tindik ulang kali ini.
Setelah mendapatkan info kalau tindik menggunakan jarum direkomendasikan, dan menguatkan mental juga, saya langsung menuju counter D’Paris di IP untuk eksekusi. Ngobrol2 sebentar sama mbak nya, dan langsung deh saya deal untuk piercing di upper lobe. Oh iya, untuk harga piercing dengan jarum lebih mahal daripada menggunakan piercing gun ya, 120ribu untuk jarumnya saja, kalau antingnya 80ribu 1. Jadi total untuk tindik 1 lubang+anting itu 200ribu.
Kaya gini nih bentuk abocath nya :
Sumber : www.google.com
Qo bentuknya seperti jarum infus ya? Iya, abocath itu memang jarum untuk infus. Ukurannya ada bermacam2, tapi untuk piercing telinga umumnya memakai yang warna hijau (diameter 18 mm) atau warna abu (diameter 16 mm).
Prosesnya cepat banget. Pertama, saya memilih anting mana yang mau saya gunakan. Setelah itu saya mengisi formulir pernyataan bahwa saya siap untuk melakukan tindakan piercing dengan segala resikonya. Sambil saya mengisi formulir, si mbak mempersiapkan segalanya mulai dari membersihkan tangan menggunakan alkohol, mensterilkan anting yang akan saya pakai, dan mempersiapkan alat2 yang akan digunakan. Setelah itu si mbak memberikan tanda di bagian telinga yang akan ditindik. Setelah ok, telinga saya dibersihkan dengan alkohol dan disemprot semprotan dingin dan langsung deh di cus.
Bohong kalau bilang ga sakit, tapi sakitnya bisa ditolerir qo! Dari skala 1 sampai 10, paling di skala 2. Setelah itu sedikit nyut2an dan selesai. Ga ada rasa sakit yang mengganggu, berbeda jika tindik menggunakan piercing gun seperti sebelumnya.
Sedikit tips dari saya untuk kamu yang mau dipiercing :
1. Setelah di piercing, jangan lupa bersihkan luka tindikannya dengan air hangat yang dicampur garam sehari 2 kali, antingnya bisa diputar2 supaya bagian dalam tindikannya tidak lengket. Kalau saya kadang malas ke dapur, jadi saya bersihkan pakai air softlens, and it works loh!
2. Jangan sering2 memegang luka tindikan. Dan kalau kamu lagi memegang luka tindikannya, pastikan sudah cuci tangan dengan bersih ya.
3. Pastikan luka tindikan selalu kering. Kalau habis mandi dan kebasahan, dikeringkan pakai tissue bersih ya.
4. Selama seminggu pertama, tidur miring saja, jangan sampai telinga yang ditindik tertindih.
Sekarang sudah 2 minggu sejak tindikan di upper lobe kiri saya dan 1 minggu sejak tindikan di upper lobe kanan saya. Dan saya tidak merasa ada masalah dengan tindikan saya. Yang terpenting adalah after care nya, karena kalau after care nya tidak bersih, beresiko infeksi. Hiiii.......
Kalau disuruh milih, mau tindik dengan piercing gun atau jarum, kamu pilih yang mana hayo?